Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

SAJAK PALSU

Agus R. Sarjono Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu. Sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi mereka  menghambur ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu. Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor dan impor palsu yang men...

LIRIK LAGU MINE - PETRA SIHOMBING

Girl your heart, girl your face is so different fromthem others I say, you're the only one that I'll adore 'Cause every time you're by my side My blood rushes through my veins And my geeky face, blushed so silly yeah, oh yeah And I want to make you mine Oh, baby, I'll take you to the sky Forever you and I, you and I, you and I And we'll be together 'til we die Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine Girl your smile and your charm Lingers always on my mind I'll say You're the only one that I've waited for And I want you to be mine Oh, baby, I'll take you to the sky Forever you and I, you and I, you and I And we'll be together 'til we die Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine And I want you to be mine And I want you to be mine Oh, baby, I’ll take you to the sky Forever you and I, you and I, you and I And we’ll be together 'til we die Our love wi...

P A S R A H

Saat alfhabet menjelma menjadi hantu Yang setiap saatnya selalu menghantui Saat ketakutan menjelma menjadi nyata, Maka, Sempurnalah kebodohanku. Kini, Bayangan positif yang selalu menyertai Perlahan-lahan pergi Sambil mengutuk jari-jemariku Yang biasa sediakala Menuliskan sajak-sajak yang penuh makna   Cianjutr, 12 Februari 2015

BAYANGANMU

Sepasang bola mata cokelat itu, Memandangku, Oh, Sangat indah. Aku pun terpesona, dan hinggap di dalamnya. Hingga pelan-pelan, Ia mendekapiku dengan sesuatu yang tak biasa Menyergapku, Menggodaku, Menggelayutiku Mencumbuiku, Dan menguasai pikiranku dengan berbagai haluan. Kemudian sesaat setelah itu, Tubuhkupun terdiam sejenak, Memikirkan, Seolah ini adalah mimpi, Namun setelah kuratapi, Kudekapi secara halus, Pelan-pelan ia membayangiku dengan sebuah senyuman Dan membisikan sesuatu, “Sayang, Percayalah, Ini adalah aku,ini adalah aku”. Setelah itu, Akupun percaya, Dan menengadahkan wajahku Sembrari berkata, “Tuhan terima kasih” Cianjur, 31 Desember 2014

DIAM MEMBISU

Berbagai lontaran kata bernada gencar, Keluar, Bak sanekala yang bergemuruh di atas awan. Berbagai amarah, Kekesalan, Cacian, Semuanya berhambuyr menghampiri. Inginku lawan Dan memberontak sesukaku Namun, Itu semua tak bisa Dan sia-sia. Karena memberontak terhadap adat Sama saja dengan memberontak terhadap tuhan Ku hanya bisa pasrah, Diam membisu Menerima semua keadaan Yang sudah tersurat Dalam takdirku   Cianjur, 30 Desember 2014

SELASA DUA BELAS FEBRUARI DUA RIBU LIMA BELAS

Ah, Malam kian larut Kerisauan masih menyelimuti, Untaian sajak-sajak pun  Kian mengejek Hingga alfhabet yang sedari tadi ku rajut Kini menjelma serupa malapetaka Sementara itu, rintik-rintik kesedihan Yang tersimpan dalam setiap hembusan nafas Mulai berhamburan; berhempas Meratapi sulitnya Merangkai sajak-sajak kehidupan.   Cianjur, 12 Februari 2015

I N D O N E S I A D A L A M A M B A N G

1 Indonesia, Engkau adalah negara sugih Seluruh jagat bertumpu padamu Karena engkau bagaikan cahaya bagi kegelapan Bagi gemerlapnya dunia. 2 Wahai indonesia! Engkau adalah negara berkembang yang sangat kaya Perekonomianmu setara dengan negara maju Namun, Engkau berada dalam puncak keterpurukan dan keambangan, Karena tuhan berkata lain. 3 Engkau dikacaukan oleh para buncit Yang tiada lain adalah daulatmu sendiri. Seiring berjalannya waktu Gejolak amarah dalam denyut perangaiku pun Bangkit sembari membeberkan Suara yg sangat lantang Indonesia! “Aku bangkit untukmu Karena engkau rumah bagi kami, Para tuan yang berbuncit akan kami binasakan Agar engkau penuh dengan ketentraman, Bagai ilalang yang bersayup-sayup karena angin” 4 Dan para buncit? Mereka adalah para daulat Yang hanya mementingkan kesenangan saja, Dan karena itu Ku kan membebaskanmu Wahai, Indonesia 5 Semangat tumpah darah juang para muda terdahulu Akan kami bangkitkan kembali Walau hanya ...